Jadi, di mana letak kebenaran agama dalam kehidupan kita sehari-hari? Di tengah gemerlap dunia materialistik ini, mari kita berusaha keras untuk mengembalikan spiritualitas ke dalam mimbar-mimbar masjid kita. Mari kita tinggalkan obsesi akan materi dan merangkul nilai-nilai kasih sayang, kepedulian, dan keadilan. Hanya dengan memahami esensi sejati agama kita dapat membangun masyarakat yang bersatu, adil, dan penuh kasih. Saatnya membebaskan jiwa kita dari belenggu materialisme dan mengembalikan cahaya spiritualitas yang hakiki ke dalam hati kita dan masyarakat kita.
Baca Juga:
Sebagai solusi, para khatib dan pengurus masjid perlu kembali fokus pada ajaran agama yang sejati dan nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam Islam. Mereka harus merenungkan kembali esensi dari tugas mereka, yang seharusnya lebih dari sekadar menyampaikan pesan-pesan materialistik. Dengan mengutamakan nilai-nilai spiritual dalam khutbah, masjid dapat memainkan peran yang lebih efektif dalam membangun masyarakat yang lebih sadar akan akhirat dan menghargai kebaikan hati serta etika dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi, penekanan pada materialisme di mimbar-mimbar masjid adalah suatu tantangan yang perlu dihadapi oleh masyarakat Muslim. Penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat, dan memastikan bahwa pesan-pesan spiritual tetap menjadi fokus utama dalam khutbah di masjid. (LHKP Muahammadiyah Jambi dan Pengamat Sosial)
Fans
Fans
Fans
Fans