Gelar Seminar Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PetroChina Suarakan Solusi Polusi Plastik dan Konservasi Burung Pantai Migran

Gelar Seminar Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PetroChina Suarakan Solusi Polusi Plastik dan Konservasi Burung Pantai Migran

Gelar Seminar Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PetroChina Suarakan Solusi Polusi Plastik dan Konservasi Burung Pantai Migran

LANAIJAMBI.COM - Jambi, PetroChina International Jabung Ltd. (PCJL) secara aktif kembali berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan dengan menyelenggarakan seminar peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang digelar di BW Luxury Hotel, Kota Jambi, pada Sabtu (9/12/2023).  Acara ini mengangkat dua tema utama, yaitu "Upaya Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca di TPA Talangagung Malang dan Konservasi Burung Pantai Migran di Pantai Cemara Tanjung Jabung Timur (TANJAB Timur)”. 

Baca Juga:

KPK Beraksi, 28 Mantan Anggota DPRD Provinsi Jambi, Menunggu Giliran

Seminar ini dihadiri oleh HSE Superintendent PCJL Andi Gustawan, Profesional, Konsultan Persampahan, dan Dosen Luar Biasa Program Doktor Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya Dr. Ir. Koderi, M.Ling., IPU., Ketua Yayasan Ekologi Satwa Liar Indonesia (EKSAI) Iwan "Londo" Febrianto, S.T., Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten TANJAB Timur Alfajri, Kepala UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi Robi Irawan, BKSDA Jambi diwakili Kepala Seksi Wilayah III BKSDA Jambi, Kamaruzaman, Mahasiswa/i Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Jambi dan Universitas Batanghari, serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, HSE Superintendent PCJL yang juga selaku ketua panitia pelaksana kegiatan, Andi Gustawan, menuturkan bahwa ini merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan oleh PetroChina International Jabung Ltd.

“Karena PetroChina termasuk perusahaan yang peduli lingkungan, di setiap tahun mengadakan seminar hari lingkungan. Tahun ini juga kita mengambil tema yang relate dengan hari lingkungan hidup sedunia, yaitu plastik. Kita lihat berapa banyak plastik yang digunakan jika tidak diawasi, itu akan jadi masalah besar. Tidak hanya bagi pemerintah, tapi bagi kita semua karena dampaknya kembali pada kita semua,” ujarnya.

“Kita mengajak para hadirin sekalian untuk turun berperan aktif dalam menjaga keseimbangan lingkungan dengan peduli sampah plastik dan kita bisa ikut andil dalam memerangi perubahan iklim, iklimnya bagus, dan ekosistem yang seimbang akan berdampak positif pada upaya konservasi keanekaragaman hayati,” lanjutnya.

Andi Gustawan berharap melalui kegiatan ini dapat mendorong berbagai pihak, baik perusahaan, stakeholder, komunitas, dan para mahasiswa/i untuk bersama agar menemukan dan memperjuangkan solusi untuk polusi plastik sehingga mampu menekan perubahan iklim.

Kegiatan seminar diisi dengan pemaparan materi dari beberapa narasumber. Narasumber pertama yakni Profesional, Konsultan Persampahan, dan Dosen Luar Biasa Program Doktor Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya, Dr. Ir. Koderi, M.Ling., IPU. Dalam pemaparannya ia menyampaikan materi mengenai langkah-langkah konkret yang diambil dalam pengurangan emisi gas rumah kaca di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talangagung Malang. Ia juga menjelaskan tentang inovasi teknologi yang diterapkan, kerja sama dengan pemerintah daerah, dan upaya sosialisasi kepada masyarakat sekitar.

"Tong sampah harus dikelola dengan baik dari hulu hingga hilir. Yang artinya, sampah bukan hanya sebagai masalah, tetapi sebagai sumber daya yang memiliki nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan. Menekankan perlunya mengamankan pengelolaan sampah untuk kepentingan manusia dan lingkungan," ujarnya.

Dr. Ir. Koderi, M. Ling., IPU menyebutkan bahwa pihaknya telah menjadi tempat kunjungan Tim PetroChina International Jabung Ltd. yang memfasilitasi pemerintah daerah Kabupaten Tanjab Timur melakukan study tour, untuk melihat secara langsung bagaimana pengelolaan sampah di TPST 3R Mulyoagung. Dengan study tersebut, maka dapat mengetahui pengelolaan yang tepat, sampah yang sebelumnya menjadi sumber gangguan lingkungan, kini dapat memberikan manfaat ekonomi, lingkungan, sosial, dan edukasi.

Dalam konteks ini, ia menyoroti empat manfaat dari pengelolaan sampah yang baik, diantaranya yakni manfaat secara ekonomi, lingkungan, sosial, dan manfaat edukasi. 

Ia juga menyebutkan bahwa di Malang, penggerak telah berhasil mengubah persepsi negatif  dengan menciptakan wisata edukasi. Tempat yang sebelumnya dihindari kini menjadi tujuan wisata yang diminati.

"Kami membuat wisata edukasi, karena itu pasti bau ya bagaimana buat disukai itu harus teduh kita. Tanami tanaman itu harus indah, harus ada taman, itu harus bersih, yang bau-bau sampah kita tangkap," ungkapnya.

  

Selanjutnya narasumber kedua yakni Ketua Yayasan Ekologi Satwa Liar Indonesia (EKSAI), Iwan "Londo" Febrianto, memaparkan materi tentang konservasi burung pantai migran di Pantai Cemara Kabupaten TANJAB Timur. Dalam presentasinya, ia menyoroti pentingnya pelestarian ekosistem pantai dan peran perusahaan dalam menjaga keberlanjutan habitat alam. 

Ia mengungkapkan bahwa burung migran yang melintas antar benua, terutama yang berasal dari Rusia dan Siberia, menjadi tamu jauh di Pantai Cemara. Sinergitas yang diharapkan dari masing-masing negara adalah memberikan peran yang sesuai ketika burung migran singgah di daerah tersebut.

"Kita melayani mereka karena mereka tamu jauh nih, dari Rusia, dari Siberia. Jadi, kita berharap punya peran sesuai ketika mereka singgah, semacam singgah di Cemara," ujarnya.

Dalam upaya memelihara lingkungan secara keseluruhan, Iwan "Londo" Febrianto menekankan pentingnya memberikan pemahaman kepada masyarakat, bukan hanya seputar burung, tetapi juga mengenai lingkungan secara umum. Dalam hal ini, yakni dengan memberikan pendidikan lingkungan dan menciptakan kesadaran masyarakat terhadap perlunya menjaga keberlanjutan lingkungan.

Advertisement


News Ecosystem