Dampak terhadap generasi muda juga menjadi perhatian penting. Sebagai figur publik, seorang pemimpin harus menjadi teladan. Jika seorang mantan pecandu narkoba memegang posisi kepemimpinan, hal ini berisiko memberikan pesan yang salah kepada generasi muda, seolah-olah perilaku bermasalah dapat dengan mudah diabaikan ketika seseorang beralih ke dunia politik. Kekhawatiran ini memperkuat resistensi publik terhadap calon pemimpin dengan riwayat semacam itu.
Baca Juga:
Secara keseluruhan, riwayat calon pemimpin sebagai mantan pecandu narkoba dapat mengurangi kepercayaan publik, memperkuat stigma sosial, menimbulkan kekhawatiran terkait stabilitas emosional, serta mempertanyakan standar moral calon tersebut. Oleh karena itu, pemilih perlu menyadari pentingnya memahami latar belakang calon pemimpin sebagai langkah vital dalam menentukan masa depan kepemimpinan.
"Pemilih Cerdas, Pemimpin Berkualitas" bukan hanya sekadar slogan, tetapi prinsip yang menegaskan pentingnya analisis kritis terhadap kandidat, termasuk riwayat masa lalunya. Dengan menggunakan hak pilih secara bijak dan mempertimbangkan semua aspek, pemilih dapat mendorong lahirnya pemimpin yang tidak hanya kompeten dan berintegritas, tetapi juga mampu menjadi teladan bagi masyarakat.
Pada akhirnya, hanya melalui keputusan yang cerdas dan kritis kita dapat berharap menghadirkan pemimpin berkualitas yang membawa perubahan positif, membangun masyarakat yang lebih baik, dan mewujudkan harapan bersama untuk masa depan yang lebih cerah bersinar (Bersih dari Narkoba).
(*/Akademisi UIN STS Jambi)
Fans
Fans
Fans
Fans