Bunuh Diri, Perlu Penguatan Sosial dan Mental

Bunuh Diri, Perlu Penguatan Sosial dan Mental

Setiap komponen masyarakat harus memandang isu kesehatan mental dengan sangat serius. Pemerintah, institusi pendidikan, keluarga, dan masyarakat harus bersinergi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental generasi muda.

Baca Juga:

DPR RI Sepakat Jabatan Kades 2x9 Tahun

Dengan upaya bersama, kita dapat mencegah kasus-kasus serupa dan membangun masyarakat yang lebih sehat secara mental. Ingatlah, setiap nyawa berharga, dan kita semua memiliki peran dalam menjaganya.

Implementasi penguatan ini membutuhkan kerjasama lintas sektor. Pemerintah perlu menginisiasi kebijakan yang mendukung kesehatan mental, seperti memasukkan layanan kesehatan jiwa dalam skema asuransi nasional. Institusi pendidikan dapat mengintegrasikan pendidikan kesehatan mental dalam kurikulum. Masyarakat umum pun harus berperan aktif dalam menghapus stigma seputar masalah kejiwaan.

Hal lain, keamanan infrastruktur juga memainkan peran krusial dalam upaya pencegahan bunuh diri. Gedung-gedung pencakar langit, yang seharusnya menjadi simbol kemajuan dan aspirasi, tidak boleh berubah menjadi lokasi tragedi. 

Kita perlu mendesak pihak berwenang dan pengelola gedung untuk menerapkan standar keamanan yang ketat, seperti pemasangan pagar pengaman di balkon dan atap, serta sistem pengawasan yang efektif.

Setiap langkah kecil memiliki potensi besar. Jika setiap komunitas di Indonesia berhasil mencegah satu kasus bunuh diri per tahun, itu berarti ribuan nyawa diselamatkan. Lebih dari itu, kita menciptakan masyarakat yang lebih empatik dan resilient.

Mari kita jadikan tragedi di Jambi sebagai momen refleksi dan titik balik. Dengan pemahaman yang lebih baik dan tindakan nyata, kita bisa membangun lingkungan yang mendukung kesehatan mental setiap individu. Ingatlah, setiap nyawa berharga, dan kita semua memiliki peran dalam menjaganya.

Bersama-sama, kita bisa menciptakan Indonesia yang lebih sehat secara mental, di mana setiap individu merasa dihargai, didukung, dan memiliki harapan untuk masa depan yang lebih cerah. Saatnya kita saling memberi penguatan sosial dan mental. Semoga!

(*/Pengamat Sosial dan Kebijakan Publik - Tinggal di Australia)

Advertisement