Hermanto: Tujuan SERAMBI Mengacu Tiga Pilar Pengembangan Ekonomi Syariah

Hermanto: Tujuan SERAMBI Mengacu Tiga Pilar Pengembangan Ekonomi Syariah

Hermanto: Tujuan SERAMBI Mengacu Tiga Pilar Pengembangan Ekonomi Syariah

LANAIJAMBI.COM ">LANAIJAMBI.COM –Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi, Hermanto mengatakan ekonomi syariah tengah menjadi primadona baru dalam pertumbuhan ekonomi global beberapa tahun belakangan ini. 

Baca Juga:

PTPN VI Serahkan 16 Sertifikat Pirsus

Populasi penduduk muslim dunia yang diperkirakan mencapai 2,3 miliar atau lebih dari 27% total penduduk dunia mendukung berkembangnya tren Halal Lifestyle yang sudah merambah ke berbagai sektor mulai dari restoran dan supermarket, tourisem, sampai ke produk kecantikan yang berlomba-lomba untuk menciptakan brand image halal.

Sejalan dengan hal tersebut, kata Hermanto, merujuk pada laporan Global Muslim Travel Index (GMTI) Tahun 2023, Indonesia menempati peringkat pertama sebagai destinasi wisata ramah muslim terbaik di dunia untuk tahun 2023. Lebih tinggi dibandingkan tetangga serumpunnya Malaysia yang berada di peringkat kedua.

“Pencapaian ini menjadi peluang sekaligus tantangan tersendiri bagi Indonesia untuk mengoptimalkan potensi pariwisata syariah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan mendorong terciptanya lapangan kerja dengan memanfaatkan peluang pasar pariwisata Muslim Global yang diproyeksikan mencapai US$ 300 miliar pada 2026,” kata Hermanto pada pembukaan Semarak Ekonomi Syariah Jambi (Serambi) 2023 di Jamtos, Senin (17/07/2023).

“Tentunya momentum ini juga perlu untuk dimanfaatkan dengan maksimal oleh Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia agar tidak kalah dalam bersaing dengan negara-negara non-muslim seperti Tiongkok, Thailand, Brazil, dan Australia yang telah lebih serius untuk masukmasuk dalam rantai pasok produk-produk syariah,” tambahnya.

  

Di sektor keuangan, Islamic Social Finance memiliki potensi yang besar untuk berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi baik secara regional, maupun secara nasional. Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf (Ziswaf) sebagai instrumen dari Islamic Social Finance (ISF) dapat memberikan solusi yang efektif dan nyata dalam mendukung program ekonomi nasional.

Dari sisi konsumsi, pemberdayaan dana ZIS dapat dimaksimalkan untuk membantu masyarakat dalam bertahan hidup melalui penyediaan kebutuhan dasar masyarakat, seperti makanan pokok dan alat pelindung kesehatan.

Sedangkan, dana atau asset wakaf dapat diberdayakan untuk penyediaan fasilitas publik seperti sanitasi dan sumber air bersih, serta alat kesehatan yang memiliki manfaat terus menerus seperti alat bantu nafas atau ventilator.

Advertisement


News Ecosystem