"Dari Rumania itu alat yang mereka beli enggak bisa untuk menghidupkan, apalagi menjalankan motor. Akhirnya saya ke laboratorium untuk membuka formula Nikuba, tapi hanya 50% yang saya berikan di sana," jelas Aryanto.
Baca Juga:
Dia tidak mau membuka formula yang telah ditemukannya secara 100%. Pasalnya, belum ada perjanjian kerja sama yang jelas antara dia dan Ferrari.
"Nanti mereka Agustus berencana datang ke Indonesia, tapi saya merasa keberatan karena kalau membuka resep itu, kan, bagaimana kompensasinya," imbuhnya.
Aryanto pun berencana menjual temuan Nikuba itu ke luar negeri seharga Rp15 miliar. "Kalau dia mau, silakan, tapi kalau enggak mau, bubar. Saya kemarin ke Milan agak kecewa, ada orang BRIN, lalu tidak ada kejelasan mengenai kompensasi dan lain-lain,'' bebernya.
Meski mendapat cibiran, Aryanto percaya diri. Sebab bukan kali ini saja dia menciptakan inovasi. Beberapa karyanya seperti rompi antipeluru dari sabut kelapa juga telah dijual ke Hong Kong. (tya/ METROTVNEWS.COM)