Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Aswan Hidayat Usman melaporkan bahwa tahun ini terdapat dua rangkaian acara.
Baca Juga:
"Pertama, parade perahu hias diikuti oleh 14 peserta dari 5 kabupaten/kota. Rombongan tersebut telah bersiap menunggu Bapak Gubernur untuk memulai acara. Kedua, perlombaan perahu tradisional diikuti oleh 28 tim dengan total 27 perahu, 12 perahu tipe A dan 17 perahu tipe B," ujar Aswan.
Aswan juga mengungkapkan, berkat dukungan Bapak Gubernur, Ketua DPR, dan anggota DPR, hadiah tahun ini meningkat signifikan. Tahun lalu, Perahu Tipe A hanya Rp. 12 juta, kini juara pertama Tipe A mencapai Rp. 20 juta. Juara kedua tahun lalu sekitar Rp. 8 juta, sekarang Rp. 15 juta, dan juara ketiga Rp. 10 juta. Juara keempat meraih Rp. 6 juta, sementara tahun lalu hanya Rp. 4 juta. Demikian pula Tipe B yang meningkat dari Rp. 8 juta menjadi Rp. 15 juta, dan seterusnya hingga Rp. 8.500.000. "Hal ini menunjukkan peningkatan luar biasa yang berdampak pada jumlah peserta dan antusiasme perlombaan," ungkapnya.
Terakhir Aswan menyampaikan aspirasi dari forum dayung tradisional, khususnya peserta tahun ini.
"Bapak Gubernur, Kabupaten Kerinci, serta Merangin, Sarolangun, Muaro Jambi, Batang Hari, dan sebagian besar daerah perkotaan. Selama ini belum ada dukungan pemerintah untuk pembuatan perahu tradisional, padahal usia perahu-perahu tersebut telah mencapai puluhan tahun," tutur Aswan.
"Oleh karena itu, Perum dayung berharap Bapak Gubernur memfasilitasi pengadaan perahu baru. Usia perahu yang ada saat ini telah melebihi 20 tahun, sehingga untuk mengikuti lomba, perbaikan terus menerus diperlukan. Kondisi ini, dengan kerusakan yang signifikan, mengakibatkan perlunya kebijakan dan solusi untuk pengadaan perahu jalur baru berkapasitas 25 dan 15 orang," lanjutnya.
"Hal ini penting mengingat pesan Bapak Gubernur agar tradisi lomba perahu tradisional tetap lestari, mengingat sejarah Sungai Batanghari lebih tua dari sejarah Jambi dan perlu dijaga kelangsungannya," pungkasnya.(*)