Terapi dan perawatan untuk mengatasi kecanduan narkoba tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Seringkali dibutuhkan waktu yang panjang, bahkan hingga bertahun-tahun, untuk memulihkan kondisi fisik dan mental penyalahguna narkoba. Semakin lama proses rehabilitasi, semakin besar pula biaya yang harus ditanggung keluarga.
Baca Juga:
Bagi keluarga dengan kondisi finansial yang terbatas, biaya rehabilitasi narkoba dapat menjadi beban finansial yang tak terduga dan memberatkan. Tabungan keluarga dapat terkuras habis, bahkan keluarga terpaksa berhutang atau menjual aset berharga untuk membiayai proses rehabilitasi.
Selain itu, penyalahgunaan narkoba juga dapat berdampak pada produktivitas kerja individu yang terkena kecanduan. Kondisi fisik dan mental yang menurun akibat penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan penurunan kinerja, absensi kerja yang tinggi, atau bahkan kehilangan pekerjaan. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya pendapatan dan sumber penghasilan utama bagi keluarga, yang pada gilirannya dapat memperburuk situasi keuangan mereka.
Dampak finansial lain yang mungkin timbul adalah biaya hukum dan denda jika individu terlibat dalam aktivitas kriminal terkait narkoba. Pelanggaran hukum seperti kepemilikan atau peredaran narkoba ilegal dapat mengakibatkan denda atau hukuman penjara, yang tentunya akan memberikan beban finansial tambahan bagi keluarga.
Ditambah lagi, penyalahgunaan narkoba juga dapat menyebabkan kerusakan properti atau aset keluarga, baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, individu yang kecanduan narkoba mungkin menjual barang-barang berharga milik keluarga untuk mendanai kebiasaan buruknya.
Oleh karena itu, penting bagi keluarga untuk menyadari dampak finansial yang dapat ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba. Pencegahan dan intervensi dini menjadi sangat penting untuk menghindari konsekuensi ekonomi yang lebih besar.
Keluarga harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang sehat, mendukung anggota keluarga yang terkena dampak, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memulihkan stabilitas keuangan mereka.
(*/Akademisi Universitas Muhammadiyah Jambi)