Jika tidak ada komitmen, maka angkutan batu bara akan terus menjadi permasalahan di Jambi Karena jika mengharapkan jalan khusus, kata Karyadi, pihaknya pesimis bisa terwujud pada 2024 mendatang, bahkan ditahun 2025 pun masih tampak berat.
Karyadi menjelaskan, dari ATJ ini ada sebanyak 500 Satgas lapangan. Mereka diambiil dari warga 50 desa yang dilalui angkutan batu bara. "Setiap desanya kita ambil 10 orang," ujarnya.
Baca Juga:
Sejak Mei lalu Satgas ATJ sudah turun kelapangan, namun ditarik kembali sejak tiga hari belakangan karena tidak komitmennya pemilik tambang. "Kita 'merajuk'. Tidak tau sampai kapan baru akan turun lagi. Yang jelas menunggu komitmen," ujarnya.
Ketua Organda Provinsi Jambi, Madia mengatakan, batu bara yang selama ini menjadi permasalahan di Provinsi Jambi yang juga terdengar ditingkat nasional, perlu penanganan serius.
"Kami setuju dengan ATJ, mudah-mudahan dengan ini bisa membuat batu bara lebih tertib," sebutnya.
Pihaknya dari Organda siap bekerjasama, bagaimana angkutan batu bara ini bisa nyaman di masyarakat.
"Jalau menunggu jalan khusus belum tau kapan akan selesai," ujarnya.
Sementara Ketua BPABB, Sarkoni, mengatakan, pihaknya mendukung adanya ATJ ini demi kenyaman bersama. (hfz/bin)