Praktik Iktikaf Rasulullah di 10 Malam Terakhir Ramadhan

Praktik Iktikaf Rasulullah di 10 Malam Terakhir Ramadhan

Praktik Iktikaf Rasulullah di 10 Malam Terakhir Ramadhan

Hal ini menunjukkan bahwa i'tikaf merupakan amalan yang sangat penting dan memiliki banyak keutamaan.   

Baca Juga:

Resmi! Jojo, Ginting hingga Gresya Polii Jadi PNS Kemenpora

Keutamaan I'tikaf Di antara keutamaan melakukan i'tikaf adalah, pertama, momen istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. 

Dengan berdiam diri di masjid, seorang muslim dapat fokus beribadah, membaca Al-Quran, berdzikir, dan merenungkan diri. 

Hal ini membantu meningkatkan keimanan dan ketaatan kepada Allah swt.   Kedua, i'tikaf merupakan kesempatan untuk mendapatkan pahala yang berlimpah. 

I'tikaf adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Di dalam masjid, seorang muslim dapat fokus beribadah tanpa gangguan dari dunia luar. 

Hal ini memungkinkan mereka untuk lebih dekat dengan Allah swt dan merasakan ketenangan jiwa.    

Ketiga, i'tikaf membantu seorang Muslim untuk menjauhkan diri dari kesibukan duniawi dan fokus pada hal-hal spiritual. 

Dengan berdiam diri di masjid, seorang Muslim dapat terhindar dari godaan dosa dan maksiat.   

Artinya, "Dari Abu Hurairah berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa beri'tikaf di setiap bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Ketika tahun beliau wafat, beliau beriktikaf selama dua puluh hari." (HR Al-Bukhari).   

Marilah kita manfaatkan sisa Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Mengikuti sunah Rasulullah saw dengan memperbanyak ibadah, yang salah satunya dengan melakukan i'tikaf. 

Semoga Allah swt memudahkan dan memberikan kita kekuatan untuk meraih pahala yang berlimpah di bulan suci. Amin. Wallahu a'lam.   

(*/Pegiat Kajian Islam Tinggal di Ciputat)


 

Advertisement


News Ecosystem