“Pada hari kedua ini kita mengajak peserta Rakernas untuk mengunjungi Candi Muaro Jambi, kemudian Makan Baidang, Tanam Pohon dikawasan Seberang Kota Jambi, selain itu peserta Rakernas juga disambut oleh Tuo Tengganai, tokoh Masyarakat Jambi yang akan memperkenalkan budaya yang ada di Jambi,” ungkapnya.
Baca Juga:
Ketua Umum Forpimawa Prof. Ir. Ngankan Putu Gede Suardana M.T., Ph.D., mengucapkan terima kasih kepada Universitas Jambi karena pada Rakernas ini, UNJA sudah memperkenalkan budaya Jambi kepada peserta Rakernas .
“Banyak yang baru pertama kali ke Jambi dan budayanya sangat luar biasa, batiknya juga bagus-bagus dan murah, dan budaya makan baidang ini merupakan suatu hal yang baru bagi kami dan kami melihat ini terlihat kebersamaan kami untuk makan bersama-sama,” tuturnya.
Ibu Mahtu perwakilan dari Universitas Islam Malang mengatakan pada hari kedua ini Ia mengatakan pertama kalinya mencoba tempoyak dan Ia sangat menyukainya.
“Tempoyak itu enak, saya pertama kali melihat saya pikir ini dari santan dan setelah saya makan ternyata rasa duren dan ada asam, manis, asin dan tidak terlalu pedas, jadi saya yang dari pulau Jawa aman saja makannya dan enak sekali, tempoyak itu rasanya unik tapi enak,” tutupnya. (unja.ac.id/tya)