Peringatan Peristiwa Hijrah, Perjuangan Palestina untuk Kemerdekaan

Peringatan Peristiwa Hijrah, Perjuangan Palestina untuk Kemerdekaan

Peringatan Peristiwa Hijrah, Perjuangan Palestina untuk Kemerdekaan

Oleh: Rusli Abdul Roni

Baca Juga:

Andika Perkasa Miliki Kans Jadi Ketua Timses Ganjar Pranowo

Menelaah lipatan sejarah, peristiwa hijrah Baginda Nabi saw dan para sahabat, bisa difahami sebagai agenda kemerdekaan dari penjajahan, perlawanan terhadap kezaliman.

Konflik Palestina-Israel yang telah berlangsung lebih dari satu abad, menjadi salah satu isu paling kompleks dan menyakitkan dalam sejarah modern umat Islam umumnya, Palestina khususnya.

Perjalanan dan perjuangan rakyat Palestina yang penuh tantangan ini bukan hanya tentang tanah dan politik, tetapi juga tentang identitas, martabat, dan harapan.

Artikel ini mengupas perjalanan panjang Palestina menuju kemerdekaan, serta peran hijrah dalam memperjuangkan hak-hak mereka.

Konflik Palestina dan Pendudukan Haram Israel

Asal Konflik abad modern ini bermula pada awal abad ke-20, ketika wilayah Palestina berada di bawah kendali mandat Inggris setelah Perang Dunia I.

Pada masa itu, migrasi besar-besaran orang Yahudi ke Palestina memicu ketegangan dengan penduduk Arab setempat.

Usulan PBB pada tahun 1947 untuk membagi wilayah ini menjadi dua negara, Yahudi dan Arab, ditolak oleh pihak Arab, sehingga memicu perang pada tahun 1948.

Gagasan deklarasi kemerdekaan Israel pada tahun 1948 menandai awal dari "Nakba" atau "Bencana" bagi rakyat Palestina, di mana sekitar 700.000 an orang Palestina mengungsi atau diusir dari rumah dan tanah mereka.

Tragedi ini meninggalkan luka mendalam yang terus membayangi perjuangan mereka hingga hari ini.

Hijrah: Lebih dari Sekadar Pindah

Peristiwa Hijrah, atau migrasi, telah menjadi simbol ketahanan bagi rakyat Palestina.

Bagi mereka, hijrah bukan hanya perpindahan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual dan emosional yang melibatkan upaya mempertahankan identitas dan martabat.

Pengungsian massal ke negara-negara tetangga seperti Yordania, Lebanon, dan Suriah, meskipun penuh penderitaan, menunjukkan keteguhan hati mereka untuk terus berjuang demi hak kembali ke tanah air.

Generasi demi generasi di kamp-kamp pengungsi Palestina tumbuh dengan harapan dan tekad yang kuat. Mereka membawa cerita-cerita tentang kampung halaman yang hilang, tentang perjuangan nenek moyang mereka, dan tentang harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Tantangan yang Dihadapi

Perjuangan Palestina penuh dengan rintangan, baik dari luar maupun dari dalam. Blokade dan kontrol ketat Israel di Gaza dan Tepi Barat menciptakan kondisi kehidupan yang sangat sulit.

Advertisement


News Ecosystem