RUMUS KEHIDUPAN: SUDAHI

RUMUS KEHIDUPAN: SUDAHI

RUMUS KEHIDUPAN: SUDAHI

Oleh: Bahren Nurdin

Hidup ini tak pernah lepas dari berbagai ujian dan tantangan. Setiap hari, kita dihadapkan pada beragam masalah, baik yang bersumber dari diri sendiri maupun orang lain. Sebagai seorang yang telah lama berkecimpung dalam dunia sosial dan kebijakan publik, serta dipercaya menjadi pembicara di berbagai seminar motivasi (mind-provocator), saya ingin berbagi sebuah rumus sederhana.

Baca Juga:

Orang Kayo Hitam

Rumus ini saya sebut: SUDAHI: (SenyUm, DiAm, Husnuzon, dan Ikhlaskan).

Senyum: Ketika berhadapan dengan kesulitan atau orang-orang yang menyebalkan, cobalah untuk tersenyum. Mungkin terdengar klise, namun senyum memiliki kekuatan luar biasa. Secara ilmiah, tersenyum merangsang otak kita untuk melepaskan hormon endorfin, dopamin, dan serotonin. 

Hormon-hormon ini berperan dalam meningkatkan mood, mengurangi stres, dan bahkan dapat mengurangi rasa sakit. Lebih dari itu, senyum kita bisa menular kepada orang lain, menciptakan lingkungan yang lebih positif di sekitar kita.

Diam: Pepatah kuno mengatakan, ‘diam adalah emas’. Paling tidak, dengan memilih untuk diam, kita membatasi diri dari perdebatan atau pertengkaran yang tidak perlu. Meskipun sepintas terlihat seperti kekalahan, sesungguhnya dengan diam, kita telah memenangkan pertempuran melawan ego diri sendiri. 

Diam memberikan kita ruang untuk merenung, menenangkan pikiran, dan melihat situasi dengan lebih jernih.

Husnuzon: Berprasangka baik atau husnuzon adalah kunci ketenangan hati. Yakinlah bahwa apapun yang kita hadapi adalah yang terbaik dari Allah SWT. 

Advertisement


News Ecosystem