LANAIJAMBI.COM ">LANAIJAMBI.COM /">LANAIJAMBI.COM ">LANAIJAMBI.COM , JAMBI- Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Provinsi Jambi terus turun. Terakhir, periode 16-22 Juni 2023 harga tertinggi (sawit umur tanam 10-20 tahun) yang ditetapkan Dinas Perkebunan Provinsi Jambi dan pihak terkait Rp 2.093,87 per kilogram (Kg). Atau turun Rp 34,73 per Kg dari periode sebelumnya.
Baca Juga:
Sementara di tingkat petani non mitra dengan perusahaan, harga TBS kelapa sawit berkisar Rp 1.500-1.600 per Kg. Ada selisih harga antara petani mitra dengan non mitra dengan pemerintah sekitar Rp 400-500.
Turunnya harga sawit ini membuat para petani mengeluh. Terutama petani swadaya yang tidak bermitra dengan pemrintah atau perusahaan. Jika harga terus anjlok, dan tidak ada perbaikan dalam dua atau tiga bulan lagi banyak petani pusing. Karena sebagain besar petani di Jambi saat ini bergantung dari produksi kebun kelapa sawit.
Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Provinsi Jambi, Agusrizal mengatakan penurunan harga TBS ini dipengaruhi oleh turunnya harga minyak bumi. "Memang pasar stagmenya turun. Kemudian juga ada pengaruh dari turunnya harga minyak bumi. Kondisi ini juga berpengaruh kepada bio solar. Termasuk juga bahan baku," katanya. Selasa (20/6/2023).
Faktor lainnya, menurut Agus, penurunan harga ini juga dipengaruhi oleh sikap Eropa yang menolak CPO dari Indonesia dan Malaysia. Kata Agus, penolakan dari Eropa tersebut disebabkan oleh beberapa alasan. Saat ini pemerintah Indonesia sedang mengupayakan bagaimana caranya supaya CPO Indonesia bisa diterima lagi di Eropa.
Lalu apa solusi dari pemerintah? Agus mengatakan pemerintah sangat sulit dalam memberikan solusi jika penurunan harga datang dari pasar dunia. "Kalau pasar, ya sulit kita. Yang bisa dilakukan, pada saat rapat kita menggali secara detail seperti apa, apa yang terjadi di pasar. Kemudian apa langkah-langkah yang bisa kita lakukan, termasuk kemitraan," jelasnya.
Disisi lain, Pemprov Jambi mendorong para petani untuk mencoba memisahkan kualitas buah kelapa sawit. Mana yang benar-benar sudah matang, dan mana yang belum.
Meski demikian, lanjut Agus, walaupun sedang mengalami penurunan harga, sampai saat ini penjualan TBS kelapa sawit tetap dilakukan. "Semua pabrik buka dan semua pabrik menerima buah dari petani. Tidak seperti stop ekspor kemarin," ujarnya.
Sebelumnya, pada periode 16-22 Juni, Pemprov Jambi menetapkan harga sawit tertinggi Rp 2.093,87 per Kg. Sementara harga rata-rata CPO Rp 9.462,61, harga rata-rata inti sawit Rp 4.617,56. Dan Indeks K hasil analisa tim penetapan harga TBS pada 15 Juni 2023 sebesar 90,53 persen.
Secara terperinci, berikut harga sawit di Jambi periode 16-22 Juni 2023 berdasarkan umur kelapa sawit: Harga kelapa sawit umur 3 tahun Rp 1.651,55, umur 4 tahun Rp 1.747,01, umur 5 tahun Rp 1.828,67. Kemudian, umur 6 tahun Rp 1.906,05, harga sawit umur 7 tahun 1.954,34, harga sawit umur 8 tahun Rp 1.994,44. Selanjutnya, umur 9 tahun Rp 2.034,64, umur 10-20 tahun Rp 2.093,87, umur 21-24 tahun Rp 2.028,38, dan umur 25 tahun ke atas Rp 1.930,76 per Kg.
Harga Karet
Di bagian lain, produk perkebunan andalan Jambi lainnya, karet juga tidak bisa diharapkan lagi. Bahkan, masa kejayaan karet Jambi diprediksi sudah habis dalam beberapa tahun ke depan. Seiring dengan harga yang rendah, produksi karet Jambi pun terus menurun. Luas kebun karet juga terus berkurang, karena petani banyak yang beralih ke kebun kelapa sawit.
Habisnya masa kejayaan sawit Jambi ini juga ditandai dengan tutupnya empat pabrik karet di Jambi. Keempat pabrik itu tidak beroperasi lagi karena kekurangan bahan baku. Ada juga yang masih beroperasi, tapi melakukan pengurangan karyawan.