Antara Dialog dan Aksi Anarkis

Antara Dialog dan Aksi Anarkis

Antara Dialog dan Aksi Anarkis

Oleh: Yulfi Alfikri Noer S.IP., M.AP

Baca Juga:

Anniversary ke 9 Rumah Kito by WH Turut Launching Villa Kito

Aksi protes para sopir truk batu bara di kantor Gubernur Jambi pada Senin (22/1/2024) sore berakhir dengan kericuhan. Massa melakukan pelemparan terhadap kantor gubernur hingga menyebabkan pecahnya kaca jendela. 

Aksi tersebut dilakukan sebagai respons terhadap kebijakan pemerintah yang membatasi pergerakan truk batu bara melalui jalan nasional. 

Sebelum terjadi kericuhan, massa terlibat dalam konfrontasi fisik dengan petugas keamanan saat berusaha masuk ke kantor gubernur. 

Setelah tidak berhasil masuk, mereka kemudian melemparkan botol dan sampah ke arah petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk kantor gubernur. 

Tak hanya itu, para pengunjuk rasa juga menggunakan objek keras untuk melempari bangunan kantor gubernur.

Protes ini dipicu oleh kebijakan Gubernur Jambi, Al Haris, yang pada awal Januari 2024 mengeluarkan sejumlah aturan terkait operasional angkutan batu bara. 

Salah satunya adalah larangan angkutan batu bara melewati jalan nasional dengan pengalihan melalui jalur sungai. 

Keputusan ini diambil sebagai respon terhadap kemacetan parah di sejumlah ruas jalan nasional di Jambi yang disebabkan oleh pelanggaran jam operasional truk batu bara.

Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Jambi bersama Forkopimda pada Sabtu (13/1/2024) siang menggelar pertemuan dengan pemilik atau perwakilan perusahaan serta perwakilan sopir angkutan batubara. 

Pertemuan ini dilangsungkan di rumah dinas Gubernur Jambi dengan tujuan utama untuk mencari solusi terkait pengangkutan batubara, mengingat bahwa saat ini pembangunan jalan khusus belum selesai. 

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan perusahaan dan sopir angkutan batubara sepakat untuk sementara waktu melakukan pengangkutan melalui jalur sungai sebagai solusi alternatif.

Terjadinya demo anarkis setelah pertemuan antara pemerintah Provinsi Jambi, Forkopimda, perwakilan perusahaan, dan sopir angkutan batubara, yang mencapai kesepakatan untuk sementara waktu melakukan pengangkutan melalui jalur sungai, dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang memicu ketidakpuasan atau ketegangan dalam kelompok-kelompok tertentu. 

Beberapa kemungkinan penyebab antara lain:

1. Ketidakpuasan Pihak Tertentu: Meskipun ada kesepakatan di antara perwakilan perusahaan dan sopir angkutan batubara, ada kemungkinan bahwa sebagian kecil dari mereka merasa tidak puas dengan solusi yang ditawarkan. 

Mereka merasa bahwa keputusan tersebut tidak memadai untuk menanggapi kebutuhan atau kepentingan mereka.

2. Faktor Eksternal: Beberapa kelompok atau individu memanfaatkan situasi ini untuk menciptakan kekacauan. 

Pihak-pihak yang tidak terlibat dalam pertemuan dapat mencoba mengambil keuntungan dari ketidakpastian untuk menyuarakan tuntutan atau kepentingan mereka sendiri, meskipun tidak sesuai dengan kesepakatan yang telah dicapai.

3. Ketidakpahaman Massa: Kemungkinan juga ada ketidakpahaman di antara massa yang terlibat dalam demo anarkis. Beberapa dari mereka tidak sepenuhnya memahami isi kesepakatan atau merasa bahwa langkah-langkah yang diambil tidak mencukupi kepentingan mereka.

4. Ketidaksetujuan dari Pihak Eksternal: Ada pihak-pihak eksternal atau kelompok-kelompok tertentu yang memiliki kepentingan kontrastif dan mendukung aksi anarkis sebagai bentuk protes atau ketidaksetujuan mereka terhadap pemerintah atau kebijakan tertentu.

Advertisement


News Ecosystem